KJ, Sidoarjo – Setelah sekian tahun keberadaan Pengurus Cabang Ikatan Wanita Sulawesi Selatan vakum di Sidoarjo, PC IWSS membentuk Pengurus baru yang secara resmi dilantik oleh ketua IWSS wilayah Jawa Timur yang digelar di Fave Hotel Sidoarjo, Senin (2/11/2020) malam.
Dalam prosesi pengukuhan dilakukan penyerahan Pataka Panji kebesaran IWSS dari ketua wilayah Jawa Timur Hj. Andi Herlina kepada ketua pengurus cabang Sidoarjo Hj. Saenab periode 2020 – 2025.
Ketua wilayah IWSS Provinsi Jawa Timur, Hj. Andi Herlina dalam sambutannya berharap kepada ketua terpilih Hj. Saenab yang baru dilantik dan dikukuhkan agar lebih mempererat tali persaudaraan dengan keluarga Sulawesi Selatan khususnya masyarakat luas pada umumnya dan bisa bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat Sidoarjo dengan berbagai macam etnis, kami berharap agar menjaga kerukunan, kebersamaan dan tali persaudaraan antara provinsi Jawa Timur dan provinsi Sulawesi Selatan, harapnya.
Andi Herlina berpesan agar perantau asal Sulsel mampu bergaul dengan baik dengan masyarakat setempat. Selain itu, juga harus bisa menjaga martabat. Kita harus menjaga marwah, harus bekerja menjaga keharmonisan. Itulah prinsip yang harus kita jaga sebagai perantau Sulawesi Selatan, pesan ketua wilayah IWSS Jatim.
Pada kesempatan yang sama, wakil sekjen pengurus pusat Hj. Eptati Kamaruddin, M.Si mengatakan bahwa semoga dibawah kepemimpinan Hj. Saenab bisa berjalan dengan baik dan apabila ada warga IWSS dibawah, ketua cabang harus bisa membentuk ranting-ranting agar organisasi ini bisa berjalan.
Kami sebagai warga IWSS sangat menjunjung tinggi yang namanya Sipakatau Sipakalebbi Sipakainga’ (saling mengingatkan, saling memanusiakan manusia dalam kondisi apapun dan saling menghargai satu sama lain), ujar Eptati yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris umum PP Fatayat NU.
Jadi walaupun kita ada di daerah orang, karena kita sudah lahir disini, ya harus jadi penduduk warga Sidoarjo penduduk Jawa Timur. Jangan dibawah-bawah penduduk Sulawesi Selatan. Itu kan cuma budaya asal nenek moyang kita. Jadi kita harus jadi warga Sidoarjo, kita harus menuruti dan mengikuti apapun aturan pemerintah karena kita sudah jadi warga Sidoarjo bukan lagi warga Sulawesi Selatan, ucap wakil sekjen PP IWSS.
Sementara itu, ketua IWSS Cabang Sidoarjo Hj. Saenab dalam wawancaranya ke pewarta Kabarjagad.id menyampaikan program kerjanya yang akan bermitra dan bersinergi dengan pemerintah Sidoarjo. Jadi IWSS Sidoarjo ini baru terbentuk. Menurutnya, saat ini jumlah warga Ikatan Wanita Sulawesi Selatan yang tersebar di Sidoarjo diperkirakan 200 orang. Potensi itu bisa diberdayakan. Insya Allah kami siap melaksanakan program-program IWSS dan ikut berperan dalam pembangunan dengan melibatkan perempuan-perempuan Sidoarjo asal Sulsel, katanya.
“Kami juga siap menjaga kerukunan, kebersamaan dan kekuatan tali persaudaraan dengan warga Sidoarjo maupun dari berbagai macam etnis di Sidoarjo dengan warga Sulawesi Selatan,” pungkas Hj. Saenab usai pelantikan dan pengukuhan di hotel Fave Sidoarjo.(ash).