KJ, Jakarta – Alamanda Shantika, namanya dikenal luas oleh publik saat menjadi Vice President of Product Go-Jek pada 2016. Dia disebut-sebut menjadi pendobrak stereotip karena menjadi jagoan di bidang teknologi.
Namanya terus melambung ketika ia justru keluar dari perusahaan decacorn itu dan memutuskan menjajal karier baru. Ala, panggilan akrabnya, mendirikan sekolah programming Binar Academy yang ditujukan untuk melahirkan programmer siap kerja yang berkualitas.
Disela-sela kesibukannya berkecimpung dalam dunia pendidikan, dia pun berkiprah sebagai Komisaris Independen Mandiri Capital dan anggota komite Rumah Sakit Hermina. Terbaru, Ala sedang disibukkan dengan pembangunan aplikasi Binar Academy yang memudahkan berlangsungnya pelajaran secara online.
Di usia muda, Ala telah memiliki segudang prestasi serta penghargaan. Ia pernah mendapatkan anugerah 4.0 Under 40 dari majalah Marketeers, Women of The Year dari Her World Magazine, Women in Tech dari Habibie Festival, dan Inspiring Woman of The Year dari Elle Style Awards 2018.
Dari segudang pengalamannya, khususnya sebagai salah satu tokoh yang menginspirasi di dunia teknolog, bagaimana sudut pandang Alamanda terhadap kiprah perempuan dan
Pada kesempatan wawancara dengan Detik.com, Ala menyatakan bahwa perempuan hari ini dapat lebih maju dengan modal pemikiran yang terbuka serta keberanian. Terkadang, hambatan serta batasan datang dari ketakutan yang berasal dari pikiran sendiri, padahal kenyataannya belum tentu seperti itu.
Sekarang juga sudah saatnya perempuan membuang jauh-jauh mindset bahwa posisi perempuan berada di bawah laki-laki. Pasalnya, nilai itu bisa jadi terinternalisasi, kemudian secara tidak sadar menyabotase keputusan yang akan diambil oleh perempuan ke depannya.
Perempuan juga harus pintar-pintar mengambil kesempatan yang ada. Terutama pada dunia teknologi, perempuan sendiri bisa menjadi pribadi yang berani untuk membuat gebrakan.
Prinsipnya adalah melangkah sebagai manusia dan melihat perbedaan yang ditemukan sebagai peluang untuk lebih besar berkontribusi. Bagaimana pun, prestasi itu dibuktikan dengan hasil kerja yang berkualitas.
Apa pun pilihan yang diinginkan, lakukan dengan maksimal. Jangan pernah ragu untuk mengambil posisi strategis jika memang memiliki kemampuan. Intinya, jangan minder duluan.
Sebagai seorang pemimpin, Ala menyatakan bahwa kesetaraan juga bisa tercipta ketika perempuan-perempuan yang menduduki posisi tinggi membukakan jalan kesempatan untuk perempuan lainnya. Saling mendorong untuk berdiri, dan bukannya malah menarik untuk menjatuhkan.
Menurutnya, media dan masyarakat juga harus adil menyorot peran perempuan secara luas dalam sebuah struktur organisasi. Jangan hanya menghargai yang di atas. Karena, kedudukan apapun penting untuk membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat.
Media populer cenderung hanya memperlihatkan kesuksesan CEO atau founder perempuan, padahal ada juga pimpinan-pimpinan tim yang prestasinya membanggakan. Di dunia IT contohnya adalah posisi UI/UX Lead.
Terlebih, Alamanda pernah menyampaikan pada perjalanan kesuksesan perempuan tergantung mereka sendiri. Hal ini karena nilai kita adalah bagaimana kita menilai diri sendiri. Semakin kita merasa berharga, maka rasa percaya diri pun semakin tumbuh dan keinginan untuk maju pun semakin muncul. Dari sini, meraih kesuksesan menjadi satu hal yang mudah untuk diusahakan. (Anya Putri)
Foto caption:
1. Sumber: Unpslash.com
Caption foto: Kepercayaan diri dalam bekerja menjadi salah satu modal perempuan tangguh menjajaki karier dan meraih kesuksesannya.
2. Sumber: Unpslash.com
Caption foto: Menyorot kesuksesan perempuan sebaiknya tidak hanya menghitung jumlahCEO atau pendiri perusahaan, tetapi juga mereka yang berhasil menjadi pimpinan departemen dan tim.
Anya Putri adalah anggota dari Perempuan Indonesia Satu.
Sekilas tentang Gerakan Indonesia Satu:
Perempuan Indonesia Satu adalah gerakan perempuan Indonesia yang bersifat independen dengan tujuan mulia memberikan sumbangsih lebih bagi kemajuan perempuan Indonesia. Perempuan Indonesia Satu memiliki Visi bersama membangun solidaritas sesama perempuan untuk saling mendukung dan menginspirasi sesama. Misi Perempuan Indonesia Satu adalah untuk mendukung setiap aktivitas pemberdayaan dan kemajuan perempuan, serta pembangunan Indonesia. Gerakan perempuan Indonesia Satu diharapkan dapat menciptakan dampak positif untuk kemajuan perempuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Bagaimanapun, perempuan memegang peranan penting dalam pembangunan nasional.
Gerakan ini juga mengajak segenap perempuan Indonesia untuk bersatu, bergandengan tangan, dan saling bahu membahu untuk memberikan yang terbaik. Gerakan ini akan mengusung banyak program terkait isu-isu perempuan. Berperan aktif dalam kebangkitan ekonomi, literasi, budaya, politik, dengan tokoh-tokoh besar Indonesia dan internasional.
Gerakan Perempuan Indonesia Satu di inisiasi oleh Henny Lestari, perempuan Indonesia yang berpengalaman lebih dari 25 tahun di industri pasar modal dengan perusahaan yang dibangunnya, PT Media Komunika Kita (KITACOMM). Berpengalaman lebih dari lima tahun sebagai wartawan, jurnalis ataupun news anchor di media massa nasional. Henny berkiprah di dunia komunikasi tidak hanya sebagai praktisi kehumasan namun juga akademisi atau tenaga pendidik di Universitas Indonesia. Henny dan para sahabat bersatu dalam gerakan ini dengan persamaan mendasar yakni memiliki kepedulian yang tinggi pada usaha pemberdayaan perempuan Indonesia. “Kemajuan perempuan adalah kemajuan untuk bangsa Indonesia”.